Langsung ke konten utama

Twitter

Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya. Atau lebih tepatnya hanya aku yang bertanya-tanya. Sebenarnya, apa sih fungsi utama twitter itu? Banyak orang befikir, ngapain sih hal seperti itu dipertanyakan, dipermasalahkan, diperdebatkan, toh nggak ada faedahnya, nggak bisa buat hidup... dan aku juga kadang berfikir seperti itu. Tapi melupakan pertanyaan seperti itu justru semakin menggodaku untuk memikirkannya dan mungkin menjawabnya.

Setiap jengkal materi di dunia ini diciptakan oleh Allah SWT pasti ada alasannya. Semisalnya, sehina-hinanya makhluk seperti belatung diciptakan, tetap belatung punya alasan untuk berada di dunia fana ini. Belatung diciptakan untuk mengurai jasad-jasad renik, selain itu, belatung diciptakan untuk sering menjadi bintang film dalam sinetron-sinetron religi yang butuh mendramatisir azab Allah SWT. Nah, sama halnya dengan belatung, twitter dibuat karena ada alasannya. Dan, alasan AWALNYA adalah sebagai sarana penyebaran informasi secara cepat.

Sekarang, agaknya fungsi tersebut jika dilihat-lihat semakin bergeser menjadi semacam satpam yang siap menerima 'laporan' dari warganya. Kadang juga berubah menjadi sahabat yang siap menerima curhatan. Atau jika dicermati lagi bisa menjadi ladang tempat dosa-dosa tumbuh subur.

Jika kalian belum mengerti, mari saya jelaskan. Yang pertama, twitter sekarang menjadi semacam tempat 'laporan' para penggunanya. Misalnya, sehabis mandi ngetwit "Ah~ Just took a bath, udah macak ganteng nih B)", atau sesaat sebelum kuliah ngetwit "TA nggak ya?? hujan nih twips~" dan lain sebagainya. Sebenarnya esensi dari ngetwit begituan apa sih? Pengen buat seluruh dunia tau kah? Atau pengen direply, diretweet atau difavorite? Sesungguhnya kesenangan akhirat lebih menyenangkan dibanding kesenangan dunia. Tapi sesungguhnya kesenangan dunia lebih menyenangkan dibanding kesenangan dunia maya. Meskipun begitu, aku dibuat sangat miris oleh diriku sendiri, ya karena hal seperti itu juga sering aku lakukan T_T.....

Yang kedua twitter sebagai sahabat yang siap menerima curhatan... Aku tak mau membahasnya, karena aku lebih banyak melakukannya dibanding yang pertama T___T

Yang ketiga, twitter sebagai ladang tempat dosa-dosa tumbuh subur. Agak mengerikan ya, tapi itu memang faktanya. Dosa yang saya maksud adalah Riya'. Saya sangat prihatin, riya terjadi dimana-mana di seantero twitter. Contohnya saja kalau, hari senin atau kamis banyak yang ngetwit "ah~ surga~ baru aja nyantap takjil gratis nih :)". Bahkan yang menurut saya lebih parah, ada yang ngetwit "happy breakfasting ^_^" + foto takjilnya.

Nah, meskipun begitu tanpa kehadiran ketiga hal tersebut, twitter juga akan tidak semenyenangkan sebelumnya dan bakalan tidak ramai. Tetapi juga harus diingat bahwa, melakukan ketiga hal tersebut dapat menebabkan impact yang sesungguhnya tidak baik bagi diri sendiri. Jadi, apa solusinya? Ya mungkin dalam mengetwit selalu diusahakan dipikirkan dahulu masak masak. Jangan sampai twit kita tidak memberi manfaat atau justru membuat gusar orang lain. Selalu ingat bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat kepada manusia lainnya. Begitu juga twit. Sebaik-baiknya akun twitter adalah yang memberi manfaat kepada akun twitter lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GalMis

Galmis... Ya... Galau Akademis... Kok aku banget?? Disaat temen" pada udah menentukan mau dibawa nasib mereka sehabis lulus SMA ini... Aku masih ndodok garuk" pala bingung mau kemana... naaah -,-... Mesti kalau ada yang nanyain "besok dayat mau masuk kemana?" aku hanya tersenyum sambil mengeluarkan tawa 'terpaksa' dan melihat benda-benda sekitar berharap ada yang bisa digunakan untuk mengalihkan perhatian... Dan sialnya, setiap ditanyain begitu, selalu tak ada benda yang mencolok mata... walhasil, hanya ketawa kecut sambil berkata "masih bingung nih.. hehe"... Tapi faktanya yang menarik adalah... setiap aku ditanyain begitu dan aku njawabnya juga dengan begitu... Kemudian mungkin karena rasa iba, mereka yang nanyain aku tadi, nyaranin masuk KU aja... haaaah -,-... edan wae masuk KU... Mlebu Rumah Sakit we ra kuat aku (sang penulis memang agak 'weng'... masuk rumah sakit aja rada takut :o) ... Alasan mengapa aku cocok masuk KU menur...

Taufik Hidayat was reborn

 Hi all. Here with me again :) Alhamdulillah, after some years, last night I've played badminton again. ------------------------------------------------------------------------------------------------     Sebuah kerandoman yang hakiki. Malam jumat bukannya beribadah melaksanakan sunnah dengan mahramnya (maaf, memang belum punya haha) malah bemain badminton dengan rekan kerja. Ya, sedikit bersyukur kemarin sore hujan sendu turun mengguyur sore kota jogja, sehingga menyurutkan niat untuk pulang tepat waktu. Daripada kehujanan dengan pulang ke rumah, maka aku memutuskan untuk mengiyakan ajakan teman bermain badminton jam 8 malam nanti.     Setelah dinner, kami bergegas untuk menuju lapangan badminton yang ternyata jaraknya tidak lebih dari 2 km dari kantor, cukup dekat. Sedikit mengamati nama lapangan ini, mengandung merk sebuah franchise rumah makan steak commercial ternama di Jogja dan embel-embel "badminton academy" di belakangnya. Jika bisa menerka-nerka mungki...

Surat Untuk Cagub/Cawagub DKI Jakarta

Sebelumnya, selamat kepada pak Ustadi (baca : Jokowi) atas kemenangannya di putaran pertama! :D.. huehue.. Oke, siapapun yang menang nanti , aku berharap agar mereka benar" mengurusi Jakarta dengan sangat baik sehingga dapat menjadi salah satu kota terbaik di dunia... huehue... Nah, untuk itu, aku mempunyai sebuah pesan kepada siapa saja Cagub DKI yang tentunya mempunyai peluang untuk menang di pemilu DKI yang akan kutuangkan dalam bentuk surat... Let's check it...