Jumat, 10 Mei 2013

Tanduk Setan

Selamat Petang Jomblops! haha :)) (Jomblops adalah singkatan baru dari 'Jomblo blops' oleh dayadex)

Tampaknya, efek menonton Petualangan Sherina tak berhenti sampai sebelum aku tidur (kemarin, sebelum aku tidur, aku terngiang ngiang dengan film itu lagi) dan ternyata efeknya masih terasa sampai sekarang. Tadi sore tiba-tiba aku entah kenapa jadi peeengeeeen banget melakukan suatu hal yang aku sukai saat kecil dulu., yaitu menonton sepur lewat :3.

Jadilah aku sekitar jam 4.30 lebih sekian menit tadi cus bersepeda menuju ke 'le-lu-le-lu' (kalau aku masih kecil menyebutnya) atau palang kereta terdekat yang juga dekat dengan rumahnya risqo yang juga melewati jalur galau :|.

Oke, sampai sana ternyata sudah banyak warga stand by duduk-duduk di bantalan rel kereta api untuk menunggu idola anak mereka lewat. Tapi, tak seperti yang kubayangkan sebelumnya. Kukira yang ada di tempat itu hanyalah segelintir orang dari kelas menengah ke bawah saja. Aku pikir anak dari orang kelas atas  lebih memilih main gadget milik mamanya sembari nglihatin joget homo-homo yang sedang manggung (baca : boyband). Ternyata, dua mobil (satu mobil keluaran tahun 90an dan satunya Avanz*) terparkir rapi di pinggir jalan. Wow ternyata anak kelas atas juga bisa nonton kereta lewat :|.

Kemudian, aku segera mencari spot yang agak sepi guna memuluskan rencanaku. Apa rencananya? Yaitu menjomblo tanpa diganggu orang lain :|. Oke, setelah dapat tempat, aku duduk di bantalan kereta, mengeluarkan dan memakan coklat batangan yang aku beli di minimarket tadinya. Tampaknya aku bisa aja terkena diabetis nih, sambil makan coklat yang manis, melihat pula pemandangan yang sore hari yang manis, dan juga melihat tingkah laku anak-anak yang masih polos berlarian tersenyum manis, saking kemanisan aku jadi pengen anaknya itu tak masukin bagor, kemudian tak jual di pasthy! #eh :|.

Ternyata lagi, yang ikut meramaikan sore yang manis ini tak hanya kalangan atas, menengah dan bawah saja. Dari kalangan yang-berpacaran ada (tapi kalau aku lihat, mereka kayaknya mau putus je :| ), dari kalangan keluarga-kecil ada, dari kalangan mendhes-gondhes ada (mungkin gondhes-gondhesnya baru diusir dari tempat nongkrong biasanya (salah satu angkringan) karena sering ngutang dan nggak dibayar bayar :| ), dari kalangan homo ada (serius iki) dan dari kalangan yang paling minoritas saat itu, yaitu kalangan jomblo (wong siji, njungkrik lemes, dewe dan desprate) .. hm :| . siapa itu? nista ya

Setelah coklat batangan habis, aku kemudian memutuskan untuk merealisasikan tujuanku yang kedua, yaitu mencicipi kuliner khas rel-sepur. Apa makanannya? Yakni sate-rel-sepur. Konon katanya (katanya siapa?) aku suka sama makanan sate semenjak pertama kali makan sate-rel-sepur. Sik sebelumnya, aku luruskan dulu kalo-kalo jomblops ngirain sate-rel-sepur adalah sate yang terbuat dari rel sepur.. dan aku memakannya :|.. tidak tidak aku tak bisa membayangkan seorang dayadex junior memakan seonggok besi rel sepur :|... its not funny... oke, jadi sate-rel-sepur adalah sate lontong biasa yang dijajakan di dekat rel sepur dan mempunyai aroma rel sepur :| seriously. Aku kemudian membeli sate-rel-sepur itu, tapi dengan waktu yang lama. Aku harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan sepincuk sate khas itu, karena memang yang beli cukup banyak. Tapi yang aku salut adalah muka pedagang satenya. Dia laki-laki berumur sekitar 30an (menurut pengamatan), sepintas terlihat biasa, tapi kalau melayani seluruh pembelinya, mukanya itu menyiratkan ketulusan dan keikhlasan dalam men'download' rezeki yang diberi oleh Allah. Sangat jaraaaang sekali aku menemukan orang yang seperti itu. Jadi benar-benar menjalani peran yang diberikan oleh Allah dengan sangat baik dan tulus. Seperti contohnya, serendah-rendahnya profesimu tapi kamu lakukan itu dengan sebaik-baiknya dan setulus-tulusnya, maka orang lain akan senang, nah semacam itulah.

Setelah sepincuk sate sudah ditangan, aku kembali ke bantalan rel tadi dan mulai memakannya. Tak lama setelah itu datanglah kereta terakhir di senja itu. Wusssh. Aku kayaknya sudah lupa bagaimana rasanya dekat dekat sama kereta yang sedang berlari. Ternyata cukup mengerikan ya, tapi juga cukup merangsang hormon adrenalin untuk menyempitkan pembuluh darah.. kesimpulannya adalah its awesome experience :) , truly and trust me.

Tak lama setelah itu, sang surya perlahan tenggelam dalam keremangan petang, menunjukkan keindahan tanduk setannya.

Kemudian aku berpikir.. Enak ya jadi anak kecil?.. Enak ya masih bisa main main?.. Enak ya masih bisa merasakan sate-rel-sepur?.. Enak ya ini itu... Tapi, waktu tak akan bisa kembali, dan cepat atau lambat kau harus meninggalkan masa masa kecilmu yat. Kau tak bisa terus bermain-main lagi. Saatnya untuk pikiran menjadi lebih dewasa. Ya udah. udah. gitu aja. Semoga kehidupanku menjadi lebih baik setelah senja yang syahdu tadi.. Dan aku menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam berbagai hal, dan yah itulah, semoga semuanya menjadi lebih baik.. amiiiin :)

Dan inilah si tanduk setan...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar