Kamis, 16 Agustus 2012

Kisah dibalik Jilbab Santri

Pagi blops!! haha :) ... Lagi sumringah nih, meski potongan rambut baru yang NIATNYA mau niru pemain timnas Algeria malah kesampaiannya niru potongan rambut Lek Pro -,-.. Tapi tak apalah, melatih mental sekaligus nyolong nyolong penampilan siswa TN, nanti dikirannya aku bocahnya.. hahaha ... (heh! ra ono cah Taruna sik kocomotonan yat -___-)

Sik... sebelumnya aku mau curhat dulu... (A: esuk" wis curhat -,-.. arep dadi opo sesuk kowe yat?! B: Weh lha hubungane curhat esuk" karo masa depan opo?? naaah).. Kok entah mengapa ramadhan kali ini cepet banget ya berlalunya??... Kayak nggak puasa aja... Dulu aja kalo puasa kayaknya lamaaaa banget waktunya... Bahkan nunggu buka puasa aja kayak nunggu ibu" selesai ngrumpi.. lamaaa.. Tapi sekarang puasa sama aja nggak puasa... tahu-tahu buka..  gimana ya, kayak gitu sih ada positif dan negatifnya... positifnya, kita nggak usah desperate" akan makanan karena tahu" sudah buka... Negatifnya lebih mengerikan... Ya kalian pasti tahu salah satu tanda" kiamat adalah berlalunya waktu yang sangat cepat... Naah, andai saja itu benar" merupakan tanda-tanda kiamat... Berarti kiamat sudah dekat... Dan kita selayaknya sudah bertanya kepada kita sendiri.. "sudahkah kita siap akan menghadapi kematian?" ...

Aku sekarang lagi nggak galau cinta ataupun akademis.. Tapi galau agamis...

Oke, kita tinggalkan yang galau" dulu, move on ke tema judul 'cicit' (sebutan post yang ada di seorangdayadex.blogspot.com menurut dayadex) ini... (Alah.. nggaya we yat! move on we DURUNG iso ..)
wis, tak usah basa basi... Let's cekidoot!
-----------------------------------------------------------


Huh.. rasane pengen tak dol neng pasty

Musim soswork (sosial worker : program dari sekolah yang mengharuskan siswanya untuk mengabdi kepada masyarakat selam minimal 15 jam) hampir rampung... Disaat mayoritas siswa smada sudah menghiasi buku soswork mereka dengan tanda tangan dan cap... Penulis blog ini justru menggunakan buku sosworknya sebagai wadah kacang.. Atau singkatnya, belum ngapa-ngapain...

Padahal mayoritas siswa Smada sudah akan menumpuk buku sosworknya... Bahkan ada yang sudah mencapai 60 jam... bandingkan dengan penulis blog ini.. 0 jam... N.G.E.N.E.S.

Akhirnya karena ditakut-takuti ngga naik gara" nggak ngumpul soswork... Aku memutuskan untuk bersoswork di perpus kota menjadi penjaga tas... Ngga papalah sekali-kali ngorbanin muka ganteng ini jadi penjaga tas.. yang penting dapet 10 jam.. huehue :p

Saat itu aku akan pergi ke perpus kota membawa jadwal menjadi penjaga tas... Tapi cuaca hari itu agak tak bersahabat rupanya blops... Mendung disana-sini... Guntur bergledek dimana-mana... Dan Sibos sudah mulai nyanyi (bagiku, sibos mulai menyanyi merupakan 'cuaca yang tak bersahabat'.. ora lho bos.. huehue :p)... Langit belum memuntahkan curahannya, dan aku masih punya kesempatan sampai di perpus kota tanpa menjemur sepatu-hitam-remuk ku pulangnya... Jadilah aku bagai casey stoner naik vega melibas keramaian kota Yogyakarta... Tapi secepat-cepatnya motor melaju tetap cepat juga (lho)... Saat berhenti diperempatan tugu... (dan itu bernyawa lampu merah lama)... sudah mulai hujan -,-... hell... aku mengutuk diri sendiri kenapa tak menerobos lampu merah tadi... Jadinya aku basah kuyup sebelum menggunakan mantol... Itu pun  nantinya ada badai besar yang menghadang... jalan-jalan menjadi sepi... tapi dengan semangat 'Man Jadda Wajada'y ang bermakna "barang siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil"... (alah, istilah bar reti wingi we njuk seneng banget dinggo yat -,-, huehue) ... Aku menerobos badai itu dan sampai di perpus kota... klebus bagian bawah, untung bagian atas nggak apa-apa termasuk kegantengan yang nggak luntur karena disapu air hujan.. huehue :p...

Segera setelah itu aku menyerahkan jadwalnya ke resepsionis perpus dan pulang ke rumah.. Sebelum pulang aku sempatkan ke masjid TPA (Tempat Pembuangan Anak) ku dulu untuk menunaikan shalat Asar sekalian bernostalgia... Tapi, petuknya @dayadex kambuh... Karena aku sudah lama sekali tidak ke masjid itu, aku lupa dimana tempat wudunya berada... atau barangkali tempat wudunya berpindah.. Aku berjalan mengelilingi masjid mencari tempat wudhu nya, nggak ketemu-temu... wah itu udah bener-bener sama kayak orang gila yang sukanya muter-muter mesjid tapi basah kuyup karena baru saja kehujanan... Dan Allah langsung menjawab kegundahan (lebih tepatnya ketidaktahuanku) saat itu dengan mengirimkan satu anak kecil di masjid itu... alias, ada satu santri yang baru saja berangkat -,- .... Akhirnya aku berhasil wudu setelah tanya pada anak kecil itu... Seperti pepatah "Kebo nusu gudil" (gudil : semacam bayinya gudel (lho?))...

Setelah menunaikan shalat, aku duduk" di serambi masjid merilekskan otot"ku yang tegang karena kedinginan... Tentunya sambil menonton twitter, agar tak dikira gelandangan oleh para santri itu... Setelah beberapa lama menonton twitter sambil berGADAK (Galau Dadakan).. Aku melihat sudah banyak santri yang masuk ke dalam masjid dan gurunya sudah pada datang menunjukkan pelajaran akan dimulai... Aku coba mengamati mereka, tapi entah mengapa ada yang berbeda... Aku coba mengamati lagi, dan membandingkannya dengan saat aku masih menjadi santri disana... Aku sadar, ternyata yang membuat perbedaan adalah santriwatinya... Mereka (santriwati yang berumur tak lebih dari 10 tahun) bentuknya udah kayak mahasiswa gitu... Bukan karena wajahnya, tapi jilbabnya itu lho.. Itu jelas" jilbab yang dipake oleh orang dewasa... Aku nggak tahu itu karena mereka hanya punya jilbab itu, tren masa kini atau mereka malah ingin tampil lebih dewasa... Tapi, aku agak miris melihatnya... Memang sih ada juga yang make jilbab anak-anak... tapi yang pake jilbab dewasa juga nggak sedikit... 

Aku berfikir, kenapa mereka mau menjadi TUA? Padahal masa kanak-kanak adalah masa dimana, aduh, nggak ada beban... enak ... ke sekolah ya cuma bermain... Aku aja kalo lagi ada masalah gede, bawaannya malah ingin jadi anak kecil... ingin masalah itu hilang karena diselesaian oleh orang tua... Ya, waktu terus berlalu, dan tak bisa diputar kembali.. Sudah waktunya aku menjadi dewasa dalam berfikir memecahkan masalah, harus lebih mandiri... Tapi mereka?.. justru ingin menjadi dewasa, padahal belum waktunya... Mereka masih punya masa kanak-kanak yang indah.. tak ada beban.. ahhh, bahkan aku aja kalau dikasih kesempatan jadi anak kecil nggak bakal akan ku sia-sia in... Itulah paradigma (emange artine paradigma opo yat? -,-) yang ada di masyarakat saat ini... Anak kecil bentuknya udah kayak orang dewasa... nggak tau kalo udah dewasa nanti bentuknya kayak apa... Atau ini merupakan salah satu tanda kiamat juga? dimana, semua berjalan sangat cepat termasuk bentuk anak kecil tadi yang tahu-tahu udah kayak orang dewasa.. wallahu alam...

Tapi yang jelas... kegantenganku tak akan lekang oleh waktu ... huehue :p
*BUMI GONJANG-GANJING... BLOGGER RUSUH... MAS/MBAK BLOPS RAME-RAME NGGEBUKI SANG PENULIS*


2 komentar:

  1. Merasa didahului oleh yang muda mas?
    hahaha *peace
    Sepertinya bukan masalah besar kalau yang dibicarakan adalah jilbab. Seenggaknya mereka udah belajar berhijab dari kecil, yah daripada gak berjilbab dan ngebiarin harta berharganya di lirik2 sama orang.

    Yang bakal jadi masalah besar adalah apa yang tiap hari mereka temukan didalam kehidupan sehari2nya. Pasti tau kan?

    (saya datang kemari karena merasakan adanya getaran dahsyat didunia blogger, serius)

    BalasHapus
  2. setuju juga mas.. yang penting udah pake jilbab...

    haha... gempanya berapa SR gan?? XD

    BalasHapus