Langsung ke konten utama

Hanya Sekedar Mimpi

Di suatu mimpi yang sangat terang... dengan garis waktu yang telah terbang melintasinya...

Pil tiba-tiba masuk ke dalam suatu tempat seperti bangunan romusha dimana pekerjanya jarang diliburkan... Ia tak menghendaki masuk ke sana, karena dengan sebuah paksaan akhirnya dia masuk kesana... Namun, ketika ia masuk tempat itu.... ia bertemu dengan seorang penjual dawet ayu yang menjajakan berbagai macam minuman yang menggugah selera... Meskipun, saat itu hari sangat sejuk, dimana ladang-ladang banyak yang bisa ditumbuhi tanaman... Pil tetap berniat untuk membeli minuman dari penjual tadi, meski dengan uangnya yang sangat mepet... Dari sekian banyak, minuman yang dijajakan Ia hannya tertarik pada satu minuman,. yaitu es cendol... Saat Pil hendak merogoh uang sakunya untuk membeli es cendol, Ia tiba-tiba melihat seorang kakek tua yang sudah renta yang tampaknya desperate akan sebuah minuman... Pil kemudian berfikir, apakah akan menolong si kakek ataukah meminum sendiri es cendol tersebut dan mengacuhkan si kakek ... Jika tidak memberinya, dia akan mendapatkan kepuasan tersendiri meminum es tersebut, namun mengakibatkan orang lain menjadi menderita... Jika memberikannya, dia akan kehilangan kesempatan untuk dapat merasakan minuman itu, namun dapat membuat orang lain senang... Akhirnya ia memilih membeli dan memberikannya pada kakek, meski banyak uang yang akan ia korbankan.... Ketika akan membeli, ternyata dia sudah keduluan orang kaya entah itu siapa... dan es cendol pun habis...

Dan ternyata, bangunan yang dikunjungi oleh Pil, memang bangunan untuk para pekerja romusha... selama beberapa waktu , para romusha termasuk Pil  dipaksa untuk bekerja dengan masa libur yang sangat minim... Selama itu pula cairan tubuh Pil habis, karena tak ada yang mampu mengisinya... Pil kemudian terusik akan itu dan memutuskan mencari sesuatu yang sekiranya dapat mengisi tubuhnya dengan cairan itu... Dia bertanya kepada orang orang apa yang bisa mengisi cairan tubuh pil... Dan salah satunya menjawab, galon berukuran 2 x 115 cm mungkin bisa mengisi tubuhnya dengan cairan... Namun, kata orang tadi, letak galon berukuran 2 x 115 cm adalah di salah satu pasar yang sangat ramai yang terletak nun jauh disana... Kemudian, Pil segera bangkit dan bergegas untuk mencari galon berukuran 2 x 115 cm itu... Akhirnya, ia berhasil menemukannya... Dan saat mencoba untuk pertama kalinya, tubuhnya langsung bereaksi, seperti sudah ada cairan yang masuk ke dalamnya... Dia pun sangat senang dan segera membeli galon berukuran 2 x 115 cm itu... Kemudian, galon berukuran 2 x 115 cm itu dibawanya kerumah... Namun apa daya, baru berumur sebiji jagung, galon baerukuran 2 x 115 cm itu akhirnya dicuri oleh kucing mabok kembali ke pasar tadi...  Si Pil pun menjadi terpukul dan terkulai... Namun tak ada guna menyesali yang telah terjadi, Pil pun segera melupakan galon berukuran 2 x 115 cm itu...

Pil kembali bekerja dan bekerja... namun, kembali cairan tubuhnya habis... Karena merasa iba, ada dua orang yang membantu pil agar cairan tubuhnya tak habis lagi... Mereka merekomendasikan pil untuk melakukan terapi 'ke kuburan' meski itu merupakan cara yang sadis... Namun, anehnya Pil justru tertarik dan sudah mencobanya meski masih dalam tahap pertama... Baru satu tahap, tiba-tiba ada penjual soto datang ke Pil, dan menawarinya untuk membeli Soto Iso Babad agar cairan tubuhnya kembali... Tapi, Pil tak percaya pada tukang soto itu... Dia tidak mau kalau sudah merogoh kocek banyak tapi ujung-ujungnya cuma  tidak berhasil... Tapi tukang soto itu tetap mengejar Pil yang akan berangkat menuju ke kuburan... Pil pun menjadi pusing dan bingung, akan memilih yang mana....

Akhirnya, agar tidak bingung dan ingin fokus menjadi romusha untuk memperoleh kemerdekaan.. Pil memutuskan untuk meninggalkan terapi 'ke kuburan' dan tidak membeli Soto Iso Babad...

Dan mimpi pun terhentiH...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taufik Hidayat was reborn

 Hi all. Here with me again :) Alhamdulillah, after some years, last night I've played badminton again. ------------------------------------------------------------------------------------------------     Sebuah kerandoman yang hakiki. Malam jumat bukannya beribadah melaksanakan sunnah dengan mahramnya (maaf, memang belum punya haha) malah bemain badminton dengan rekan kerja. Ya, sedikit bersyukur kemarin sore hujan sendu turun mengguyur sore kota jogja, sehingga menyurutkan niat untuk pulang tepat waktu. Daripada kehujanan dengan pulang ke rumah, maka aku memutuskan untuk mengiyakan ajakan teman bermain badminton jam 8 malam nanti.     Setelah dinner, kami bergegas untuk menuju lapangan badminton yang ternyata jaraknya tidak lebih dari 2 km dari kantor, cukup dekat. Sedikit mengamati nama lapangan ini, mengandung merk sebuah franchise rumah makan steak commercial ternama di Jogja dan embel-embel "badminton academy" di belakangnya. Jika bisa menerka-nerka mungki...

GalMis

Galmis... Ya... Galau Akademis... Kok aku banget?? Disaat temen" pada udah menentukan mau dibawa nasib mereka sehabis lulus SMA ini... Aku masih ndodok garuk" pala bingung mau kemana... naaah -,-... Mesti kalau ada yang nanyain "besok dayat mau masuk kemana?" aku hanya tersenyum sambil mengeluarkan tawa 'terpaksa' dan melihat benda-benda sekitar berharap ada yang bisa digunakan untuk mengalihkan perhatian... Dan sialnya, setiap ditanyain begitu, selalu tak ada benda yang mencolok mata... walhasil, hanya ketawa kecut sambil berkata "masih bingung nih.. hehe"... Tapi faktanya yang menarik adalah... setiap aku ditanyain begitu dan aku njawabnya juga dengan begitu... Kemudian mungkin karena rasa iba, mereka yang nanyain aku tadi, nyaranin masuk KU aja... haaaah -,-... edan wae masuk KU... Mlebu Rumah Sakit we ra kuat aku (sang penulis memang agak 'weng'... masuk rumah sakit aja rada takut :o) ... Alasan mengapa aku cocok masuk KU menur...

Hello there.. Its been a while

     Hai hai, lama sekali ga buka blog ini. Terakhir posting di tahun 2014, itupun adalah iklan acara Jepang yang dulu kami pernah buat di kelompok studi Fakultas, yang alhamdulillahnya bisa sold out dan profitnya digunakan untuk  makan-makan sedivisi di ramen lokal Jogja hehe.      Anyway... speeechless sih sekilas lihat postingan jadulku, butuh kekuatan hati untuk menahan rasa cringe ini :") ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------      Hello, still with me, Dayadex, but in older version haha. Now I'm 27th, and not being a high schooler nor a colleger anymore. Singkat cerita aku saat ini bekerja di multinational FMCG (sebut saja demikian, biar kelihatan wah) di baby milk formula. Bagi yang tinggal di Jogja pasti tahu perusahaan apa ini, karena begitu terkenal, sebagai ancer-ancer kebun binatang Gembiraloka hahaha XD.     Sedikit kilas balik, s...