Minggu, 06 Mei 2012

Jalur Galau

Di suatu sore nan syahdu di desa Banyuraden, terdengar suara deruman motor veg* melintas melewati rel kereta api... dan tak lama setelah itu suasana menjadi hening kembali...

spt. Hidayat Budi Tranggana
Banyuraden village
Sometimes in evening

Aku mengendarai motorku keluar dari lorong parkiran motor smada... sendirian... Terlihat di langit barat, sinar keemasan matahari sore memacar dengan indahnya menghangatkan perasaanku yang masih bimbang ini...

Sudah bukan rahasia lagi kalau seorang dayadex itu orang yang mudah 'menggalaui' masalahnya... Dan salah satu cara dia memecahkan masalahnya adalah dengan merenung saat otw pulang ke rumah...

Tentunya yang dinamakan merenung itu membutuhkan suhu yang tidak tinggi ataupun tidak rendah juga... alias hangat... Nah, suasana 'hangat' itu hanya didapat saat matahari sore sudah bersinar... Maka, matahari sore jelas sangat diperlukan untuk proyek 'jalur galau' ini...

Dan, jika sudah ada matahari sore, tentunya anda tak bisa langsung menggalau ditengah jalan raya -,-... Nah, maka dari itu dibutuhkan suatu jalan yang sepi dari hilir mudik kendaraan bermotor yang bisa mengacaukan kegalauan anda di sore itu...

Sedangkan aku sudah menetapkan tiga 'jalur galau'ku untuk merenungi apa yang telah terjadi di dunia ini #eh yaitu:
1. Jika aku sedang mempunyai masalah dan ingin masalah itu lari dari pikiranku seperti saat masa kecilku yang tak mempunyai masalah... aku pasti memilih rute Desa Banyuraden, karena saat kecil aku sering jalan-jalan bersama keluargaku di rute itu sehingga aku dapat mengingat masa kecil yang tanpa ada masalah sekalipun..
2. Jika aku sedang mempunyai masalah dan ingin masalah itu mengalir dari pikiranku layaknya sungai... aku pasti memilih rute jalan pinggiran selokan Mataram yang nantinya akan tembus ke utara rumahku, sehingga masalahku tadi dapat mengalir lembut keluar dari pikiranku...
3. Dan jika aku sedang menggalaui karena tak kunjung mendapat pacar... Aku pasti akan memilih rute selatan Bantulan, karena di sana banyak sekali sawah-sawah berjejeran di kanan dan kiri jalan, sehingga mengingatkan ku pada 'ladang' yang masih banyak yang bisa ditanami benih-benih didalamnya alias... masih banyak cewek yang bisa kutanamkan ke hatinya benih benih cintaku yang layu ini.. -,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar