Langsung ke konten utama

Kacamata Tempur : Part IX

Apa yang akan aku lakukan?

Ya pemikiran itu langsung datang begitu saja... Memang aku tak dapat menghapal dari bentuk muka atau ciri ciri fisiknya... tapi aku bisa menghapal dari urutan mereka berdiri... cling! tak percuma aku dinamakan 'Hidayat', karena hidayat itu adalah hidayah... hidayah adalah suatu anugrah yang diberikan oleh Allah SWT, sama seperti yang aku dapat saat itu, hehehe..

Memang pada awalnya ide ku berjalan dengan baik, itu terlihat saat awal-awal permainan... semuanya berjalan sempurna... 1. si A, 2. si B, 3. si C dan bla bla... aku menghapal dengan tekun nan rapi layaknya anak SD yang pertama kali menghapal bulan dalam setahun...Tapi, tiba-tiba kecemerlangan ideku berubah menjadi redup, setelah orang-orang yang sudah tersusun rapi tadi,, bubrah -__-.. Ya, seiring dengan berjalannya waktu, dan berjalannya giliran juga, banyak nada nada komedi yang menyertai perjalanan giliran itu... Nah, di sini ada yang ngelawak, otomatis orang-orangnya jadi tertawa, dan tertawa itu butuh bergerak dan karena tertawa butuh gerak, jadinya barisan yang rapi tadi menjadi acak tak beraturan.... *glek* aku menelan ludah setelah sang PPL mengatakan "giliranmu!" sambil menunjuk diriku ini...

Dengan mencoba tetap tenang, aku segera mengenalkan diriku pada semua orang disitu... Dan tibalah saat yang menyebalkan... Bahkan saat penebakan pertama, aku salah -__-... naah, no hope... Tapi tiba-tiba lagi ada jalan keluar... Ya, sebelah ku *aku lupa siapa*... Setelah aku dia mendapat giliran itu, so dia berupaya di sisa-sisa waktunya untuk menghapal orang dengan mulut berbicara... NAH! 'dengan mulut berbicara'... Saat dia menghapal dari pertama, aku mengikutinya dengan tangkas dan sigap... jika dia menjawab dengan yakin dan cepat, aku juga menjawab dengan yakin dan cepat... Begitu juga jika dia agak ragu dan berfikir dulu, akupun juga berlagak seperti ragu dan berpura-pura berfikir... Jadi, kesimpulannya... Saat itu aku menjadi cermin sementara, terbalik dengan yang dialami Cahyo Sadewo yang pernah menjadi kacamata sementaraku.. *naaah*

Dan dengan teknik cermin itu, aku berhasil menyelesaikan game itu dan berhenti 'gembrojot'... Oke, peristiwa itu menghantarkanku ke dunia yang keras, yaitu dunia persekolahan tanpa kacamata #eh....

Baca selanjutnya di Kacamata Tempur : Part X

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taufik Hidayat was reborn

 Hi all. Here with me again :) Alhamdulillah, after some years, last night I've played badminton again. ------------------------------------------------------------------------------------------------     Sebuah kerandoman yang hakiki. Malam jumat bukannya beribadah melaksanakan sunnah dengan mahramnya (maaf, memang belum punya haha) malah bemain badminton dengan rekan kerja. Ya, sedikit bersyukur kemarin sore hujan sendu turun mengguyur sore kota jogja, sehingga menyurutkan niat untuk pulang tepat waktu. Daripada kehujanan dengan pulang ke rumah, maka aku memutuskan untuk mengiyakan ajakan teman bermain badminton jam 8 malam nanti.     Setelah dinner, kami bergegas untuk menuju lapangan badminton yang ternyata jaraknya tidak lebih dari 2 km dari kantor, cukup dekat. Sedikit mengamati nama lapangan ini, mengandung merk sebuah franchise rumah makan steak commercial ternama di Jogja dan embel-embel "badminton academy" di belakangnya. Jika bisa menerka-nerka mungki...

GalMis

Galmis... Ya... Galau Akademis... Kok aku banget?? Disaat temen" pada udah menentukan mau dibawa nasib mereka sehabis lulus SMA ini... Aku masih ndodok garuk" pala bingung mau kemana... naaah -,-... Mesti kalau ada yang nanyain "besok dayat mau masuk kemana?" aku hanya tersenyum sambil mengeluarkan tawa 'terpaksa' dan melihat benda-benda sekitar berharap ada yang bisa digunakan untuk mengalihkan perhatian... Dan sialnya, setiap ditanyain begitu, selalu tak ada benda yang mencolok mata... walhasil, hanya ketawa kecut sambil berkata "masih bingung nih.. hehe"... Tapi faktanya yang menarik adalah... setiap aku ditanyain begitu dan aku njawabnya juga dengan begitu... Kemudian mungkin karena rasa iba, mereka yang nanyain aku tadi, nyaranin masuk KU aja... haaaah -,-... edan wae masuk KU... Mlebu Rumah Sakit we ra kuat aku (sang penulis memang agak 'weng'... masuk rumah sakit aja rada takut :o) ... Alasan mengapa aku cocok masuk KU menur...

Hello there.. Its been a while

     Hai hai, lama sekali ga buka blog ini. Terakhir posting di tahun 2014, itupun adalah iklan acara Jepang yang dulu kami pernah buat di kelompok studi Fakultas, yang alhamdulillahnya bisa sold out dan profitnya digunakan untuk  makan-makan sedivisi di ramen lokal Jogja hehe.      Anyway... speeechless sih sekilas lihat postingan jadulku, butuh kekuatan hati untuk menahan rasa cringe ini :") ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------      Hello, still with me, Dayadex, but in older version haha. Now I'm 27th, and not being a high schooler nor a colleger anymore. Singkat cerita aku saat ini bekerja di multinational FMCG (sebut saja demikian, biar kelihatan wah) di baby milk formula. Bagi yang tinggal di Jogja pasti tahu perusahaan apa ini, karena begitu terkenal, sebagai ancer-ancer kebun binatang Gembiraloka hahaha XD.     Sedikit kilas balik, s...