Langsung ke konten utama

Kacamata Tempur : Part VIII

Setelah awkward conversation dengan Donat sudah selesai, aku segera keluar kelas untuk setidaknya 'menampakkan' diriku ke teman-teman baruku...

Di depan kelas X5 terdapat banyak murid-murid yang lalu lalang, entah siapa mereka... Masih tanpa kacamata, aku menggunakan ritual menyipit itu lagi sehingga apa yang kulihat dapat sedikit lebih terlihat *nah lho*... Namun lambat laun aku menjadi benci sendiri dengan ritual menyipit itu... Karena setiap aku melakukannya, setiap itu juga mukaku yang pas pas an ini menjadi lebih pas pas an (alias jelek)... dan terlihat lebih sengak... padahal hatinya sama sekali ngga sengak *heseweleh... sombong titik.. wkwkw*... Tapi bodohnya.. tahu begitu aku nggak segera beli kacamata... Dan alasannya pun bukan karena nggak suka kacamata atau takut mukanya nanti lebih jelek... Tapi hanya karena males untuk pergi ke tukang kacamatannya saja... naaah -___- *style angga*

Oke, di depan kelas terlihat anak-anak dari berbagai SMP yang tentunya belum kukenal... Saat aku sedang duduk di depan kelas, terlihat ada seorang siswa *mungkin dari kelas X5... dan itu benar* yang bentuknya seperti anak kecil tapi mulutnya mancung yang nantinya akan kukenal sebagai Irfan (nama asli), namun akan kupanggil Motosh... Dia menghampiri ku kemudian mengangkat tangannya seperti akan salaman dan mengatakan "Kenalin, aku Irfan.. nama kamu siapa?"... Nah, karena aku tak mau lagi peristiwa perkenalan 'terlarang'ku bersama Cahyo terulang kembali,. maka dengan cepat, aku menjawab pertanyaan dari Motosh tadi dengan bahasa Jawa... "Aku Dayat saka SMPN 8 YK... Lha kowe saka SMP endi?" (Translate : Aku Dayat dari SMPN 8 YK... Lha kamu dari SMP mana)... Dan akhirnya, terhindarlah aku dari pengulangan perkenalan terlarangku dengan Cahyo tempo dulu itu.. hahaha :D...

Setelah, tetenguk didepan dan berkenalan dengan beberapa orang... Bel pun berbunyi, saatnya masuk kelas... Nah, karena meja masih berjajar membentuk huruf U, maka kami para murid baru disuruh untuk mengaturnya kembali seperti selayaknya pengaturan di kelas biasa...Dan aku akhirnya duduk semeja dengan Jasong... teman SMP ku... yang pertama kalinya (di smp) kukira anak boye... karena bentuknya yang Cina-cina gitu... Nah, nothing happen at pertama-tama masuk.. tapi ada happennya baru dimulai saat pelajaran PPL bahasa Inggris itu...

Semua murid tak terkecuali aku disuruh untuk berdiri melingkar... Pertamanya, aku tak tahu apa yang akan aku lakukan disana... Nah, tapi semua terkuak saat PPL menyuruh setiap murid untuk menghapal nama teman-teman barunya itu.. naaah -___-... suatu jleb moment banget... padahal kalian tahu? bahwa aku tanpa kacamata = penghapal terburuk... itu diperparah dengan porsiku yang sangat besar karena berada diakhir-akhir lingkaran yang akhirnya harus menghapal lebih banyak orang daripada yang orang yang di awal lingkaran... Nah, disana aku mulai berpacu dengan waktu... mulai berfikir dengan cepat... apa yang akan ku lakukan??

Baca Selanjutnya di Kacamata Tempur : Part IX

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taufik Hidayat was reborn

 Hi all. Here with me again :) Alhamdulillah, after some years, last night I've played badminton again. ------------------------------------------------------------------------------------------------     Sebuah kerandoman yang hakiki. Malam jumat bukannya beribadah melaksanakan sunnah dengan mahramnya (maaf, memang belum punya haha) malah bemain badminton dengan rekan kerja. Ya, sedikit bersyukur kemarin sore hujan sendu turun mengguyur sore kota jogja, sehingga menyurutkan niat untuk pulang tepat waktu. Daripada kehujanan dengan pulang ke rumah, maka aku memutuskan untuk mengiyakan ajakan teman bermain badminton jam 8 malam nanti.     Setelah dinner, kami bergegas untuk menuju lapangan badminton yang ternyata jaraknya tidak lebih dari 2 km dari kantor, cukup dekat. Sedikit mengamati nama lapangan ini, mengandung merk sebuah franchise rumah makan steak commercial ternama di Jogja dan embel-embel "badminton academy" di belakangnya. Jika bisa menerka-nerka mungki...

GalMis

Galmis... Ya... Galau Akademis... Kok aku banget?? Disaat temen" pada udah menentukan mau dibawa nasib mereka sehabis lulus SMA ini... Aku masih ndodok garuk" pala bingung mau kemana... naaah -,-... Mesti kalau ada yang nanyain "besok dayat mau masuk kemana?" aku hanya tersenyum sambil mengeluarkan tawa 'terpaksa' dan melihat benda-benda sekitar berharap ada yang bisa digunakan untuk mengalihkan perhatian... Dan sialnya, setiap ditanyain begitu, selalu tak ada benda yang mencolok mata... walhasil, hanya ketawa kecut sambil berkata "masih bingung nih.. hehe"... Tapi faktanya yang menarik adalah... setiap aku ditanyain begitu dan aku njawabnya juga dengan begitu... Kemudian mungkin karena rasa iba, mereka yang nanyain aku tadi, nyaranin masuk KU aja... haaaah -,-... edan wae masuk KU... Mlebu Rumah Sakit we ra kuat aku (sang penulis memang agak 'weng'... masuk rumah sakit aja rada takut :o) ... Alasan mengapa aku cocok masuk KU menur...

Hello there.. Its been a while

     Hai hai, lama sekali ga buka blog ini. Terakhir posting di tahun 2014, itupun adalah iklan acara Jepang yang dulu kami pernah buat di kelompok studi Fakultas, yang alhamdulillahnya bisa sold out dan profitnya digunakan untuk  makan-makan sedivisi di ramen lokal Jogja hehe.      Anyway... speeechless sih sekilas lihat postingan jadulku, butuh kekuatan hati untuk menahan rasa cringe ini :") ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------      Hello, still with me, Dayadex, but in older version haha. Now I'm 27th, and not being a high schooler nor a colleger anymore. Singkat cerita aku saat ini bekerja di multinational FMCG (sebut saja demikian, biar kelihatan wah) di baby milk formula. Bagi yang tinggal di Jogja pasti tahu perusahaan apa ini, karena begitu terkenal, sebagai ancer-ancer kebun binatang Gembiraloka hahaha XD.     Sedikit kilas balik, s...