Jumat, 10 Februari 2012

Kacamata Tempur : Part VI

"Namaku, Hidayat Budi Tranggana dari SMP 8 Yogyakarta, kalo kamu siapa?"
"Aku Cahyo Sadewo *sambil berjabat tangan denganku*"
"Dari SMP mana?"
"SMP 1 Sleman"
*dan... bla bla bla... dan akward moment itu terputus seiring aku dipanggil oleh Mwk untuk segera masuk ke kelas sementara...*

Oke di kelas sementara itu, kami *anak-anak X5* segera disuruh untuk menata ulang meja-meja menjadi bentuk "U"... Dan karena penataan tempat duduk berdasarkan nomor urut masuk smada... aku kembali bertemu dengan si Cahyo Sadewo lagi. Dia dengan nomor urut 1 sedangkan aku 2..., jadilah kita duduk berjejer...

Setelah semuanya tertata menjadi seperti huruf "U".. Saatnya aku duduk dan mengeluarkan jurus 'menyipit'ku... Hasilnya aku menemukan beberapa muka yang tidak asing alias sesama alumnus SMP 8... seperti si Surya, si *belum tahu namanya saat itu* (Adib) dan lain-lain... Perlu diketahui, mungkin saat itu aku layak disemati gelar sebagai manusia penghapal orang terburuk se-smada.. bagaimana bisa ngapalin kalau detail orang tak bisa dilihat secara jelas (alias blawur)??... Bahkan aku pernah salah memanggil orang, padahal orang itu sangat berbeda mukanya namun memang bentuknya agak sama...

Oke, saat itu mwk sedang menulis lirik mars Smada di papan tulis yang nantinya harus dihafalkan para peserta MOPD... Dan aku pun gedabik (suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dimana orang itu menjadi berkeringat banyak di daerah kepalanya dan salting karena suatu hal)... Gedabik karena tak bisa membaca tulisan di papan tulis itu... terlampau kecil meskipun sudah menggunakan jurus 'menyipit' itu... Karena kiriku (alias no 3) adalah perempuan.. mau tak mau aku akhirnya menggunakan jasa si Cahyo Sadewo...

Awalnya aku masih malu malu untuk menyatakan cintaku pada Cahyo *yo ora lah -___-*... (yang bener) Awalnya aku masih malu malu untuk menanyakan lirik mars Smada itu pada Cahyo... Tapi karena modus kepepet (bagaimana ngga modus kepet?? kalau... ngga hapal mars smada = disamplak singo (baca MPTTS)) akhirnya aku memberanikan diri untuk melakukan itu... Dan itupun berhasil... Aku dapat menyalin lirik mars smada di buku Cahyo dengan selamat.. Jadi kesimpulannya, Aku sebagai orang yang tak bisa melihat secara jelas sedang menggunakan kacamata sementara... Dan kacamata sementara itu adalah Cahyo... Dia yang bertugas menulis lirik Smada di bukunya yang nantinya akan ditransit ke mataku... Sama seperti kacamata yang tugasnya mentrasit cahaya yang ditangkapnya ke mata penggunanya...

Baca Selanjutnya di Kacamata Tempur : Part VII

Tidak ada komentar:

Posting Komentar