Senin, 30 Januari 2012

Kacamata Tempur : Part II

Setelah 2 bulan berlalu dan kegalauan UNAS pun ikut berlalu didalamnya... Terlihat hamparan luas ladang LIBURAN... Nah, LIBURAN mengacaukan semuanya...

Ya LIBURAN, membuatku buta akan apa-apa termasuk tobat(sambel)ku didalamnya... LIBURAN telah berhasil membujukku untuk melakukan hal 'terlarang' itu lagi... yaitu nge-game... Dari sebelumnya yang hanya 1 jam perhari saja, membengkak menjadi 'hanya' 7 jam perhari 'saja'.. -___-...

Oke, semua itu diperparah dengan dibelikannya aku laptop sehingga aku dapat dengan 'leluasanya' membengkakkan min ku ini -__-... Tentu saja, laptop baru dengan specs yang baru juga dapat membuatku memilih game game yang gak ecek-ecek... Nah singkat kata, selama LIBURAN yang amat panjang itu...waktuku sepenuhnya kudedikasikan hanya untuk laptop tersayang.... dan hasilnya min membengkak entah berapa jadinya....

Tiba saat pesta perpishan SMPN 8 Yogyakarta... semua terlihat 'abu-abu' atau tak ada masalah sekalipun sebelum aku masuk ke dalam 'main area' (tempat utama acara)... Nah, saat pertama kali masuk di main area ... masih tetap belum ada masalah... Tapi cerita berubah saat diputarkannya film dokumenter tentang kisah angkatan 010 dari pertama kali masuk SMPN 8 sampai masa-masa UNAS... Oke, film itu diputar... Para audience pun mulai berdiri untuk dapat menyaksikan film tersebut... tak terkecuali aku... Di sana lah konflik perdana muncul, karena aku *ya kamu tahu sendiri kan* min tapi tak menggunakan kacamata otomatis layarnya tampak 'blawur' -___-... Aku coba untuk menyipitkan mata.. tapi percuma, layar tetap terlihat blawur...

Samar-samar aku melihat di film itu saat angkatan 010 sedang menjalani MOS (Masa Orientasi Siswa),. Samar-samar (juga) aku melihat anak anak itu (angkatan 010) sedang berbaris menunggu instruksi dari kakak kelasnya... Namun, kemudian aku mendengar tawa terbahak bahak dari para audience... Sejenak aku berfikir... dan heran mengapa mereka tertawa dengan leluasanya sedangkan aku tidak... Untungnya disaat itu otakku berputar dengan cepat.. aku segera menyadari (menduga lebih tepatnya) bahwa mereka tertawa karena dapat melihat ekspresi dari teman-temannya saat MOS berlangsung, sedangkan aku tidak tertawa karena memang aku tak bisa melihat ekspresi anak yang tidak bersalah di film itu -__-... 

Dan untungnya setelah menyadari semua itu, otakku berfikir dengan cepat lagi... Masa orang-orang disekitar kamu tertawa sedangkan kamu tidak... Gonduk sekali kan? #eh.. So, karena tidak mau merasa 'ketinggalan' aku segera 'melakukan' tertawa padahal aku tak tahu yang di film itu gambar apa #eh... Tapi upayaku itu tak berhasil... Waktunya aku harus tertawa malah aku hanya diam SENDIRI... Dan waktunya aku harus diam,.. aku malah tertawa SENDIRI ditengah-tengah kerumunan orang....  *ehm, bisa membayangkannya kan -,-*... 

Oke dan akupun terjebak ketidakpastian dan kegalauan yang mendalam dan membawanya ke rumah seiring berakhirnya acara perpisahan itu...

Baca Selanjutnya di Kacamata Tempur : Part III

Tidak ada komentar:

Posting Komentar