Langsung ke konten utama

Kacamata Tempur : Part I

Kisah ini berawal saat aku masih menjadi siswa SMPN 8 Yogyakarta tepatnya saat sedang galau-galau nya ujian nasional...

Oke, sesuai dengan judulnya... Aku akan menceritakan bagaimana perjalanan hidup sebuah kacamata dari lahir sampai mati dan sampai digantikan perannya oleh kacamata lain...

Nah, Orang menggunakan kacamata pasti ada sebabnya, dan jika aku orangnya, penyebabnya adalah tumbuhnya gejala min di dalam mataku... Semua ini berawal saat aku duduk di kelas IX dan saat PM (pendalaman materi)... Saat itu aku sedang duduk dibelakang kelas (milih duduk belakang karena pengen maen PES hp), nah saat guru menerangkan, otomatis aku melihat papan tulis... Disanalah aku memvonis diri, bahwa aku sudah terkena penyakit min #eh... Tulisan di papan tulis itu terlihat blawur dan akupun harus menyipitkan mata untuk dapat membaca tulisan itu... So, itu mungkin adalah peristiwa pertama kalinya aku terkena min...

Aku kemudian menyesal... Dan mengakui orang yang terkena min itu susah hidupnya... Harus menggunakan kacamata dimana-mana bahkan saat tidur agar bisa melihat orang yang dicintai dengan jelas di dalam mimpinya #eh... Saat rasa sesal menemui alur klimaks, kemudian aku melakukan ritual tobat... errr, lebih tepatnya tobat sambel...

Bagaimana tidak tobat sambel?.. aku melakukan puasa ngegame hanya kurang lebih selama 2 bulan, tepatnya itu pun gara" ada UNAS dan UAS... Memang selama itu aku 'benar-benar' melakukan puasa ngegame ... Dari yang tadinya bisa 5 jam sehari, berkurang menjadi hanya 1 jam sehari *heseweleh*...

Nah, setelah 2 bulan berlalu dan kegalauan UNAS pun ikut berlalu didalamnya... Terlihat hamparan luas ladang LIBURAN... Nah, LIBURAN mengacaukan semuanya... Tahu kenapa?

Baca Selanjutnya di Kacamata Tempur : Part II

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taufik Hidayat was reborn

 Hi all. Here with me again :) Alhamdulillah, after some years, last night I've played badminton again. ------------------------------------------------------------------------------------------------     Sebuah kerandoman yang hakiki. Malam jumat bukannya beribadah melaksanakan sunnah dengan mahramnya (maaf, memang belum punya haha) malah bemain badminton dengan rekan kerja. Ya, sedikit bersyukur kemarin sore hujan sendu turun mengguyur sore kota jogja, sehingga menyurutkan niat untuk pulang tepat waktu. Daripada kehujanan dengan pulang ke rumah, maka aku memutuskan untuk mengiyakan ajakan teman bermain badminton jam 8 malam nanti.     Setelah dinner, kami bergegas untuk menuju lapangan badminton yang ternyata jaraknya tidak lebih dari 2 km dari kantor, cukup dekat. Sedikit mengamati nama lapangan ini, mengandung merk sebuah franchise rumah makan steak commercial ternama di Jogja dan embel-embel "badminton academy" di belakangnya. Jika bisa menerka-nerka mungki...

GalMis

Galmis... Ya... Galau Akademis... Kok aku banget?? Disaat temen" pada udah menentukan mau dibawa nasib mereka sehabis lulus SMA ini... Aku masih ndodok garuk" pala bingung mau kemana... naaah -,-... Mesti kalau ada yang nanyain "besok dayat mau masuk kemana?" aku hanya tersenyum sambil mengeluarkan tawa 'terpaksa' dan melihat benda-benda sekitar berharap ada yang bisa digunakan untuk mengalihkan perhatian... Dan sialnya, setiap ditanyain begitu, selalu tak ada benda yang mencolok mata... walhasil, hanya ketawa kecut sambil berkata "masih bingung nih.. hehe"... Tapi faktanya yang menarik adalah... setiap aku ditanyain begitu dan aku njawabnya juga dengan begitu... Kemudian mungkin karena rasa iba, mereka yang nanyain aku tadi, nyaranin masuk KU aja... haaaah -,-... edan wae masuk KU... Mlebu Rumah Sakit we ra kuat aku (sang penulis memang agak 'weng'... masuk rumah sakit aja rada takut :o) ... Alasan mengapa aku cocok masuk KU menur...

Hello there.. Its been a while

     Hai hai, lama sekali ga buka blog ini. Terakhir posting di tahun 2014, itupun adalah iklan acara Jepang yang dulu kami pernah buat di kelompok studi Fakultas, yang alhamdulillahnya bisa sold out dan profitnya digunakan untuk  makan-makan sedivisi di ramen lokal Jogja hehe.      Anyway... speeechless sih sekilas lihat postingan jadulku, butuh kekuatan hati untuk menahan rasa cringe ini :") ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------      Hello, still with me, Dayadex, but in older version haha. Now I'm 27th, and not being a high schooler nor a colleger anymore. Singkat cerita aku saat ini bekerja di multinational FMCG (sebut saja demikian, biar kelihatan wah) di baby milk formula. Bagi yang tinggal di Jogja pasti tahu perusahaan apa ini, karena begitu terkenal, sebagai ancer-ancer kebun binatang Gembiraloka hahaha XD.     Sedikit kilas balik, s...