Ya, setelah peristiwa di prom night itu... LIBURAN *lagi*...
Aku seperti semakin menjadi-jadi untuk alasan ngegame ini... Dan mataku pun menjadi taruhannya... min ku kembali bertambah seiring aku menatap layar laptop baruku berjam-jam... Jadilah aku tak bisa lagi melihat kalender secara normal... namun harus melakukan ritual dahulu, yaitu ritual... 'menyipit' -,-...
Oke waktu cepat berlalu dan tibalah saat pendaftaran psb *apalah namanya -,-* berlangsung... Setelah berhari-hari memikirkan masa depanku mau dibawa kemana ini, akhirnya aku memutuskan untuk memilih SMAN 2 Yogyakarta sebagai pilihan pertama dan pilihan keduanya SMAN 7 Yogyakarta... Dan alhamdulillah aku berhasil menyikirkan para pesaingku dan melenggang mulus ke SMA 2...*keplok-keplok*...
Sebenarnya yang akan aku ceritakan ini tidak nyambung dengan judul (err tema lebih tepatnya) Kacamata Tempur... Tapi dengan alasan ketidakpentingan, ya walaupun tidak penting, aku tetap akan menceritakan ini....
Nah, waktu itu sudah memasuki *kira-kira* bulan Juli.. Itu artinya proses daftar ulang siap dimulai...Oke, diskip langsung ke Daftar Ulangnya... Nah, saat itu *siang-siang kalau ga salah*, aku berangkat dari rumah ditemani oleh ayah dan kakakku... Tentunya peralatan 'tempur' ku udah dipersiapkan dengan matang, so tak ada masalah di dalamnya... Dan, mobilpun sudah masuk ke pintu gerbang SMADA, seperti dugaanku saat SD *perlu diketahui aku pernah bersekolah di SDN Tegalrejo I (deket SMADA) dan saat itu aku sering menduga-duga tentang SMADA* SMADA adalah SMA yang kecil 'bentuknya' dan tidak lebih luas dari SD ku sendiri... Namun dugaanku itu langsung kandas seiring mobil masuk di gerbang 'kedua' (alias masuk ke pelataran sekolah) ... Di sana aku dapat menyimpulkan bahwa yang kecil dari SMADA hanya bagian depannya saja, tidak dengan bagian tengah dan belakangnya yang terlihat luas... So, aku berpesan pada kalian "Don't see the person just from its physically" *nah opo hubungane -,-*
Oke, setelah puas melihat-lihat SMADA dan sekitarnya *dengan ritual 'menyipit' tentunya* kemudian aku segera masuk ke kelas yang bertuliskan 100*berapa lupa* - 100 *berapa lupa* yang nomor ku masuk smada ada di antaranya...
Masuk ke kelas itu, kami *aku beserta ayah dan kakakku* berhadapan dengan seorang guru *lupa siapa dia karena blawur* dan diberi beberapa formulir untukku isi nanti... Setelah formulir di genggaman, kami segera menghampiri sebuah meja kosong dan segera duduk di kursinya... Namun saat otw menuju meja itu, samar-samar terlihat sosok laki-laki yang tidak asing bagiku...Meskipun belum kenal tapi aku sering melihat wajah galaunya saat menunggu bis tak jauh juga dari aku yang sedang menunggu bis juga (alias tempat nunggu bisnya sama-,-)... Dan aku langsung menyimpulkan bahwa dia adalah alumnus SMP 8 yk sama seperti aku juga...
Setelah mendapat posisi duduk yang 'klep' aku segera menuntaskan formulir itu... Di saat otw (lagi) menuju penuntasan formulir.. tiba-tiba orang yang tak asing tadi menghampiri kakakku dan dengan gaya sok coolnya namun di kepala agak berkeringat Ia berkata "Mbak boleh pinjam tipeknya?"... Kakkaku pun membolehkannya dan segeralah ia kembali ke tempat duduk asalnya... Selang beberapa detik Ia kembali dengan membawa tipekku dan dengan tambahan satu tetes keringat di kepalanya Ia berkata kepada kakakku "Terimakasih" dibarengi dengan emote ':)'...
Itulah sekelumit tentang proses pertamakalinya aku bertemu dengan seseorang di SMADA yang saat itu belum ku kenal yang nantinya kukenal sebagai seorang.... Angga Dewanto
Baca selanjutnya di Kacamata Tempur : Part IV
Aku seperti semakin menjadi-jadi untuk alasan ngegame ini... Dan mataku pun menjadi taruhannya... min ku kembali bertambah seiring aku menatap layar laptop baruku berjam-jam... Jadilah aku tak bisa lagi melihat kalender secara normal... namun harus melakukan ritual dahulu, yaitu ritual... 'menyipit' -,-...
Oke waktu cepat berlalu dan tibalah saat pendaftaran psb *apalah namanya -,-* berlangsung... Setelah berhari-hari memikirkan masa depanku mau dibawa kemana ini, akhirnya aku memutuskan untuk memilih SMAN 2 Yogyakarta sebagai pilihan pertama dan pilihan keduanya SMAN 7 Yogyakarta... Dan alhamdulillah aku berhasil menyikirkan para pesaingku dan melenggang mulus ke SMA 2...*keplok-keplok*...
Sebenarnya yang akan aku ceritakan ini tidak nyambung dengan judul (err tema lebih tepatnya) Kacamata Tempur... Tapi dengan alasan ketidakpentingan, ya walaupun tidak penting, aku tetap akan menceritakan ini....
Nah, waktu itu sudah memasuki *kira-kira* bulan Juli.. Itu artinya proses daftar ulang siap dimulai...Oke, diskip langsung ke Daftar Ulangnya... Nah, saat itu *siang-siang kalau ga salah*, aku berangkat dari rumah ditemani oleh ayah dan kakakku... Tentunya peralatan 'tempur' ku udah dipersiapkan dengan matang, so tak ada masalah di dalamnya... Dan, mobilpun sudah masuk ke pintu gerbang SMADA, seperti dugaanku saat SD *perlu diketahui aku pernah bersekolah di SDN Tegalrejo I (deket SMADA) dan saat itu aku sering menduga-duga tentang SMADA* SMADA adalah SMA yang kecil 'bentuknya' dan tidak lebih luas dari SD ku sendiri... Namun dugaanku itu langsung kandas seiring mobil masuk di gerbang 'kedua' (alias masuk ke pelataran sekolah) ... Di sana aku dapat menyimpulkan bahwa yang kecil dari SMADA hanya bagian depannya saja, tidak dengan bagian tengah dan belakangnya yang terlihat luas... So, aku berpesan pada kalian "Don't see the person just from its physically" *nah opo hubungane -,-*
Oke, setelah puas melihat-lihat SMADA dan sekitarnya *dengan ritual 'menyipit' tentunya* kemudian aku segera masuk ke kelas yang bertuliskan 100*berapa lupa* - 100 *berapa lupa* yang nomor ku masuk smada ada di antaranya...
Masuk ke kelas itu, kami *aku beserta ayah dan kakakku* berhadapan dengan seorang guru *lupa siapa dia karena blawur* dan diberi beberapa formulir untukku isi nanti... Setelah formulir di genggaman, kami segera menghampiri sebuah meja kosong dan segera duduk di kursinya... Namun saat otw menuju meja itu, samar-samar terlihat sosok laki-laki yang tidak asing bagiku...Meskipun belum kenal tapi aku sering melihat wajah galaunya saat menunggu bis tak jauh juga dari aku yang sedang menunggu bis juga (alias tempat nunggu bisnya sama-,-)... Dan aku langsung menyimpulkan bahwa dia adalah alumnus SMP 8 yk sama seperti aku juga...
Setelah mendapat posisi duduk yang 'klep' aku segera menuntaskan formulir itu... Di saat otw (lagi) menuju penuntasan formulir.. tiba-tiba orang yang tak asing tadi menghampiri kakakku dan dengan gaya sok coolnya namun di kepala agak berkeringat Ia berkata "Mbak boleh pinjam tipeknya?"... Kakkaku pun membolehkannya dan segeralah ia kembali ke tempat duduk asalnya... Selang beberapa detik Ia kembali dengan membawa tipekku dan dengan tambahan satu tetes keringat di kepalanya Ia berkata kepada kakakku "Terimakasih" dibarengi dengan emote ':)'...
Itulah sekelumit tentang proses pertamakalinya aku bertemu dengan seseorang di SMADA yang saat itu belum ku kenal yang nantinya kukenal sebagai seorang.... Angga Dewanto
Baca selanjutnya di Kacamata Tempur : Part IV
jare blawur kok iso ndelok kringet -_-'', ra masuk. . .
BalasHapusahahaha.. meng nggo 'mendramatisir' bos..
BalasHapus